Seni Sebagai Jembatan Perwujudan Realita di Pelabuhan

Video Mapping - APEMotion. Sumber foto: Rizka Alifa Rahmadhani
Penulis: Rizka Alifa Rahmadhani Penyunting: Nika Halida

Mendengar kata pelabuhan, tanpa ragu bayangan-bayangan tentang situasinya muncul sebagai realita yang fiktif. Apakah bayangan-bayangan itu benar adanya? Apakah situasi yang digambarkan dalam pikiran akan menjadi realita objektif yang dapat kita nilai sendiri? Entah bayangan yang tidak mengenakkan atau yang betul-betul diimpikan. Pelabuhan dengan bayangan yang bau dan kumuh atau pelabuhan dengan bayangan memberi gambaran positif. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam jasa angkutan penyebrangan, berusaha memberi kejelasan terhadap imajinasi masyarakat dengan mempertunjukkan sebuah acara yang akan menarik masyarakat melalui seni.

Acara bertajuk H(ART)BOUR Festival diselenggarakan sejak 21 Desember 2019, dan akan berakhir pada 21 Februari 2020. Pada tanggal 15-17 Februari, berlangsung puncak acara dengan tajuk H(ART)BOUR Night yang akan memberi suguhan-suguhan kepada masyarakat. Puncak acara ini terbagi menjadi empat program menarik: program sinema, program musik, program kuliner, dan program video mapping. Rincinya, akan ada pemutaran film Kulari ke Pantai, kompilasi Film Pendek dari situs Viddsee, konser musik yang dimeriahkan oleh MRNMRS dan Oomleo Berkaraoke, kuliner malam, dan video mapping yang bisa dinikmati para penumpang di atas kapal saat akan sampai ke pelabuhan maupun saat akan berangkat dari pelabuhan. Festival ini merupakan hasil penjelajahan yang melampaui makna jika pelabuhan hanya sekadar tempat perlintasan.

Agar upaya mengekalkan kenangan di pelabuhan semakin sempurna, festival dengan tema “Memory Harbour” ini, melibatkan para seniman muda dengan menghadirkan karya-karyanya yang dipamerkan di Terminal Eksekutif Sosoro Merak dan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni. Seniman-seniman tersebut di antaranya, Lala Bohang, olopolo, Ruth Marbun, Serrum, Slinat, WD (Wild Drawing), Wulang Sunu, Yosia Raduck, dan Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie.





(Ingatan-ingatan yang Dibongkar Muat - Wulang Sunu) Sumber foto: Rizka Alifa Rahmadhani

(Napping Room - Lala Bohang) Sumber foto: Rizka Alifa Rahmadhani

















Dengan kehadiran seni yang memperlihatkan keindahan pelabuhan, saya kira ingatan baik mengenai pelabuhan tidak hanya terlintas di pikiran masyarakat. Akan tetapi, benar-benar menjadi kenangan yang kekal dan diimpi-impikan untuk terulang di masa mendatang. Ingatan berupa cerita maupun kegiatan, tidak lain dan tidak bukan, bersumber dari pelabuhan.

Posting Komentar

0 Komentar