Rhythm 0: Simulasi Kebejatan Manusia

Penulis : Sindra

Penyunting : Nurramadhina Assyifa dan Karina Alya

Apa jadinya kalau setiap orang memiliki kendali yang tak terbatas? “Rhythm 0” mungkin bisa menjadi jawaban sebagai gambaran dari pertanyaan tersebut.

“Rhythm 0” merupakan pertunjukan seni yang dilakukan oleh Marina Abramović pada tahun 1974 di Naples, Italia. Pada pertunjukan tersebut, Abramović menyediakan 72 benda yang dapat digunakan audiensi untuk melakukan apa pun terhadap dirinya. Ya, objek utama “Rhythm 0” adalah senimannya sendiri, yaitu Abramović. Benda-benda yang disediakan antara lain pistol, peluru, garpu, sendok, bunga, lipstick, gelas, lilin, madu, kue cokelat, dan sebagainya. Abramović mengatakan bahwa objek-objek tersebut dipilih dengan hati-hati karena tiap objek membawa arti berbeda, entah kesenangan, kesakitan, bahkan kematian.

Pertunjukan tersebut berlangsung selama enam jam. Selama itu pula, Abramović berdiam diri dan membiarkan audiensi melakukan segala hal sesuai kehendaknya. Pada awalnya, audiensi bermain-main dengan Abramović. Seiring berjalannya waktu, audiensi menjadi agresif hingga Abramović mengatakan, “It was six hours of real horror.” Audiensi benar-benar bertindak sesuai kehendaknya. Pakaian yang dirobek, ditelanjangi, disentuh secara inappropriate, dipotong kulitnya, diberikan pistol berisi peluru dan jarinya diletakkan pada trigger serta masih banyak lainnya. Setelah durasi pertunjukan habis, Abramović beranjak dari tempat tersebut dan audiensi pun berlarian.

Pertunjukan tersebut hanya dijalankan selama enam jam, tetapi sudah lebih dari cukup untuk mengungkap betapa bejatnya seseorang dapat bertindak. Dengan kebebasan dan kuasa yang digenggamnya, manusia bisa menjadi monster yang tak segan menyakiti, bahkan “memangsa” manusia lainnya. Rasanya seperti kuasa ditukar kemanusiaan.

Jika kalian menyaksikan secara langsung “Rhythm 0”, apa yang akan kalian lakukan pada Abramović? Akankah kalian membiarkan monster dalam diri kalian mengambil alih sisi kemanusiaan yang kalian mungkin punya?